Rabu, 18 April 2007

Mengatasi Spam E-mail



1. Jangan gunakan e-mail gratisan

Konsekuensi dari e-mail gratis adalah banyaknya iklan-iklan yang masuk ke dalam e-mail kita, baik dari pengelola layanan yang bersangkutan, maupun pihak lain yang menjadi sponsor layanan tersebut. Hal ini wajar, sebab pengelola layanan e-mail gratisan tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menjalankan pekerjaannya, sehingga mereka butuh suntikan dari para sponsor.

Tips ini tentu tidak berlaku bagi anda yang belum mampu menyisihkan sedikit kocek untuk menggunakan e-mail berbayar.


2. Jangan bergabung ke dalam banyak milis

Semakin banyak anda bergabung ke dalam milis semakin besar peluang e-mail spam masuk lewat milis-milis tersebut. Kalaupun ingin bergabung ke dalam milis, sebaiknya jangan asal gabung. Tapi lihatlah sesuai kebutuhan anda. Jangan jadikan milis sekedar tempat ngobrol belaka. Cari milis yang benar-benar bisa memberikan manfaat dari segi keilmuan.

Pengetahuan tentang keaktifan moderator milis untuk menjaga milisnya dari serangan spammer menjadi hal yang wajib sebelum anda memutuskan untuk bergabung ke milis tersebut.


3. Jangan asal 'klik' pada e-mail penawaran produk

Selain menghindari modus penipuan (fraud), hal ini juga bentuk antisipasi masuknya spam yang lebih banyak.

Sebab, sekali saja anda meng-klik alamat situs yang tertera di dalam e-mail yang menawarkan produk tertentu maka sang spammer akan tahu bahwa e-mail anda masih aktif dan ia akan mengirimkan spam lebih banyak lagi.

Begitu juga ketika ada pesan 'baik hati' yang menerangkan bahwa jika anda tak ingin menerima e-mail tawaran seperti itu lagi anda mesti meng-klik opsi "Unsubscribe". Padahal yang terjadi sebaliknya. Spammer akan terus mengirim spam dengan jumlah yang lebih besar.


4. Jangan mudah me-'reply' e-mail yang tidak dikenal pengirimnya

Alasannya sama seperti point ke-3 di atas. Namun, bahaya fraud jauh lebih besar disini. E-mail spam yang sempat membuat geger jagat maya beberapa waktu lalu adalah dari seseorang yang mengaku ahli waris dari seorang milyuner di salah satu negara benua Afrika.

Ia mengatakan bahwa awalnya ia adalah seorang warga negara biasa yang kehidupannya biasa-biasa saja, bahkan bisa dibilang tergolong miskin. Namun satu hari, ia terkejut karena ternyata ia adalah seorang ahli waris dari seorang pengusaha kaya!

Pada saat pewaris meninggal, ia mendapat warisan sekian puluh juta dollar AS dalam bentuk batangan emas yang disimpan di bank Swiss. Namun, untuk mencairkannya ia butuh jaminan dan 'uang muka'. Karena tidak memiliki cukup uang, maka ia mengajak kerjasama dengan orang-orang yang dikirimi e-mail untuk mengumpulkan 'uang muka' tersebut. Hasilnya, ia menjanjikan akan membagi-bagikan warisannya kepada para penyetor.

Saya tak tahu berapa banyak mangsa yang tergiur dengan tawaran ini, tapi yang jelas semua itu bohong belaka. Anda tak akan pernah menerima satu sen pun dari si pengirim e-mail! Waspadalah!


5. Jangan ragu untuk langsung menghapus

Bila suatu waktu nanti anda mendapatkan e-mail yang diyakini sebagai spam sebagaimana telah dijelaskan pada point ke-3 dan ke-4 di atas, sebaiknya langsung hapus saja!

Sebab, ada beberapa kasus begitu e-mail itu dibuka (walau anda belum me-reply ataupun meng-klik alamat yang ada di dalamnya), maka spammer sudah dapat mengetahui bahwa e-mail anda masih aktif dan ia akan semakin gencar melancarkan spam ke e-mail anda.


6. Jangan sembarangan menampilkan alamat e-mail

Kalau anda adalah seorang aktivis forum (biasa aktif di banyak forum), sebaiknya manfaatkan pilihan "jangan tampilkan alamat e-mail kepada anggota lain". Sebab, anda tak akan pernah tahu bila diantara anggota forum tersebut ada yang berprofesi sebagai spammer. Terlebih, bila itu adalah forum underground.


7. Hindari penggunaan tag 'mailto:alamatku@blablabla.com'

Bagi anda yang memiliki situs/blog biasanya menggunakan tag:
Kode:
<a href=\"mailto:alamatku@blablabla.com\">Hubungi E-mailku!</a>

untuk memudahkan pengunjung situs/blog menghubungi anda secara personal. Tapi sadarkah anda bahwa hal ini sesungguhnya menjadi sasaran empuk bagi para spammer?

Ya, modus lain yang biasa dilakukan spammer dengan menggunakan program semisal robot spam. Tugasnya adalah mencari target yang menggunakan tag seperti yang saya tuliskan di atas. Setelah berhasil menemukannya, maka secara otomatis ia akan mengirimkan spam ke alamat e-mail yang tertera.

8. Blokir alamat e-mail pengirim spam

Untuk yang menggunakan e-mail berbayar, anda cukup menghubungi admin terkait untuk meminta agar alamat e-mail yang terindikasi sebagai spammer tidak diijinkan masuk ke dalam inbox anda.

Sementara yang masih menggunakan e-mail gratisan, seperti Yahoo! Mail, anda bisa memanfaatkan fasilitas "Blokir Alamat". Ada 2 cara:

- Pada e-mail yang masuk ke dalam Inbox dan anda curigai sebagai spam, sorot dengan cursor, lalu klik tab "More Actions" di atas, scroll ke bawah, dan klik "This is Spam".


Apabila suatu waktu setelahnya anda masih tetap menerima e-mail yang sama dari pengirim yang sama, gunakan lagi cara ini. Sebab, semakin sering anda melaporkan alamat tersebut sebagai spam, semakin intensif pengelola Yahoo! Mail untuk mem-blok alamat tersebut.

Bagi pengguna Google Mail, caranya juga sama seperti di atas.
Dari pojok kanan atas halaman Inbox, klik "Options" -> "Mail Options"


Pada kolom sebelah kiri, klik "Spam"


Pada kolom kanan, anda bisa memasukkan alamat-alamat pengirim spam. Sekarang Yahoo! Mail telah memfasilitasi hal ini hingga 500 alamat! Hebatnya, disini anda tidak hanya bisa memasukkan alamat "username@domain.com" tapi juga langsung "domain.com", bila yakin domain tersebut memang biasa mengirimkan e-mail spam. Konsekuensinya, seluruh e-mail yang berasal dari domain tersebut akan dihalangi masuk ke dalam mailbox anda.

Silahkan pelajari lebih lanjut tentang hal ini di Pusat Bantuan Anti-Spam Yahoo!

Selain itu, kita juga dapat memanfaatkan "Program Abuse" buatan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Anda bisa mengirimkan e-mail ke abuse@apjii.or.id untuk meminta APJII memonitor para penjahat cyber (termasuk spammer).


9. Pasang program Anti-Spam

Berterima kasihlah kita kepada mereka-mereka yang telah membantu membuatkan berbagai macam program pencegah spam. Mulai dari yang berbayar hingga gratisan pun ada. Tentu dengan tingkat efektivitas yang berbeda. Bagi yang ingin memanfaatkan program anti-spam gratisan, anda bisa mencoba SPAMNET dari www.cloudmark.com atau MAILWASHER dari www.mailwasher.net.


10. Tetap perhatikan isi kotak 'Spam'

Setiap teknologi pasti punya kelemahan. Jangan pernah berpikir layanan e-mail tertentu memiliki teknologi anti-spam yang aman 100%. Semenjak diluncurkan, banyak paradigma yang muncul bahwa layanan e-mail gratis dari Google Mail adalah yang paling aman, sehingga mereka yang belum berapa lama menggunakan Gmail sudah berani pamer dengan mengatakan "Ah, enakan di Gmail, ga ada spamnya tuh!". Tidak salah memang, tapi juga tidak tepat.

Tidak salah karena Google memang telah menerapkan teknologi spam terbaru dan dengan peraturan yang lebih ketat agar membuat nyaman para pemakainya. Namun juga tidak tepat, lantaran layanan ini masih sangat baru serta belum banyaknya groups-groups (milis) yang menggunakan Gmail.com.

Ada kalanya teknologi (walau terbaru sekalipun) yang digunakan oleh suatu layanan e-mail tertentu salah menafsirkan e-mail yang bukan spam masuk ke dalam kotak Spam, begitu juga sebaliknya, e-mail spam bisa saja masuk ke dalam Inbox anda. Jadi, untuk menghindari kehilangan informasi penting dari e-mail rekan anda, sebelum membersihkan kotak Spam, sebaiknya telusuri lebih dulu kotak Spam dengan teliti barangkali ada e-mail penting yang terselip di antara e-mail-e-mail spam tersebut.


11. Biarkan e-mail dalam keadaan 'Bouncing'

Bouncing adalah satu situasi dimana e-mail yang terkirim tidak bisa masuk, karena ruang dalam mailbox penuh.


Hal ini biasa dilakukan oleh mereka yang telah bosan mengurusi spam atau sekedar ingin membuat jera spammer. Sebab, apabila e-mail target penuh, maka spammer akan menerima e-mail pemberitahuan kegagalan pengiriman e-mail. Semakin banyak e-mail yang dikirim, maka akan semakin banyak pula e-mail pemberitahuan yang masuk ke dalam mailbox spammer.

Saat membiarkan e-mailnya bouncing, korban biasanya menggunakan layanan e-mail lain. Baru setelah beberapa lama kemudian dan merasa spammer sudah berhenti mengirimkan e-mail spam, ia akan menggunakan lagi e-mail asalnya.

Trik ini tentu tidak mudah diterapkan bagi anda yang punya tingkat produktivitas e-mail yang tinggi.

Drupal vs Joomla vs Mambo

Oleh: maryadi al-jundi


Perbandingan antara Drupal dan Joomla atau Mambo. Sebagai informasi, Joomla adalah proyek yang berasal dari pecahan Mambo sehingga sangat mirip sekali dengan Mambo. Baiklah akan saya uraikan mengenai perbedaan, kelebihan dan kekurangan kedua CMS yang terkenal ini.

Untuk lebih jelasnya pembahasan akan kita lakukan per topik sehingga anda dapat dengan jelas melihat perbedaan antara kedua CMS ini. Sehingga anda dapat menentukan CMS mana yang tepat untuk suatu project tertentu karena pada dasarnya masing-masing memiliki kelebihannya sendiri.


1. BLOG

Topik Blog saya tempatkan di urutan pertama karena ini merupakan fasilitas yang paling dicari saat ini. Dalam hal Blog maka Drupal menang telak atas Joomla/Mambo. Karena meskipun kedua CMS ini menyertakan Blog tetapi ada perbedaannya. Drupal menyediakan Blog dalam pengertian Weblog yang sesungguhnya sedangkan Blog pada Joomla berarti suatu daftar yang terdiri atas Judul, Introtext dan "Readmore" link.

Pengertian Blog pada Drupal sama dengan yang ada di Wordpress maupun Revolution2. Karena itu untuk mengaktifkan Blog yang sesungguhnya pada Joomla anda dapat menggunakan komponen Joomblog, sayangnya Joomblog hanya tersedia untuk Joomla dan tidak tersedia untuk Mambo.

Sehubungan dengan pengertian blog pada Joomla maka pada Joomla tidak terdapat fasilitas Pingback maupun Trackback.


2. SEF

Issue kedua yang penting adalah kemampuan website membuat link yang mudah dibaca dan cepat dikenali oleh search engine sehingga website anda dapat menempati urutan atas dari hasil pencarian searh engine. Meskipun keduanya mendukung SEF secara default tetapi alamat link SEF pada Joomla tidak bisa diubah sedangkan user Drupal dapat mengubah nama link SEF sehingga dapat lebih mengenai sasaran. Itulah sebabnya mengapa website berbasis Drupal dapat menempati urutan atas search engine.

Jika anda ingin mengubah Joomla memiliki kemampuan seperti Drupal maka anda perlu install komponen freeware OpenSEF tetapi kemampuannya tidak sebaik Advanced SEF. Advanced SEF tidak gratis dan dibuat oleh core developer Joomla. Itu sebabnya kemampuan Advanced SEF lebih baik, jika saja komponen freeware SEF sama baiknya dengan versi komersialnya maka tentu users memilih tidak membelinya apalagi jika versi freeware lebih baik daripada versi komersialnya!

Pengguna Joomla juga harus berhati-hati karena websitenya bisa saja tidak bisa diakses setelah SEF diaktifkan sedangkan pada Drupal tersedia fasilitas untuk menguji apakah web server anda siap dengan SEF, jika siap maka pilihan SEF dapat anda klik sebaliknya tidak dapat di-klik.


3. ACL

ACL atau Access Control List adalah kemampuan CMS untuk memberikan akses yang berbeda kepada setiap users atau group tertentu.
Dalam hal ACL, maka Joomla hanya menyediakan group tertentu saja, yaitu: Super Administrator, Administrator, Manager, Publisher, Editor, Registered User dan Guest. Joomla tidak mengijinkan anda untuk menambah ACL ini atau mengubah ACL ini.

Sedangkan pada Drupal, secara default hanya menyediakan 2 ACL saja, yaitu: Anonymous dan Authenticated. Sedangkan account Administrator otomatis mempunyai hak administrator secara penuh (Super Admin). Namun ACL pada Drupal dapat ditambahkan sebanyak-banyaknya, jadi anda dapat membuat Group Moderator, IT atau Editorial. Dan masing-masing User boleh memiliki lebih dari 1 Group!


4. DUKUNGAN MULTIDATABASE

Peserta pelatihan umumnya berasal dari berbagai pengguna database, ada yang memakai MySQL, PostgreSQL, MS SQL dan Oracle, sedikit yang memakai DB2. Umumnya memakai MySQL dan MS SQL. Joomla hanya mendukung MySQL dan mSQL sedangkan Drupal mendukung MySQL dan PostgreSQL. Terdapat path freeware untuk menjalankan Drupal dengan menggunakan MS SQL.


5. KEMUDAHAN INSTALASI

Dalam hal instalasi dengan menggunakan Fantastico, baik Joomla maupun Drupal sudah tersedia. Sedangkan untuk instalasi manual maka Joomla lebih mudah. Untuk instlasi manual, maka database Drupal harus dibuat dahulu dan script untuk membuat tabel juga harus dijalankan secara manual. Hal ini hanya berlaku di Drupal versi 4, sedangkan Drupal 5.0 sudah menggunakan Web Based Installation, sama seperti Joomla atau Mambo.


6. MULTISITE

Multisite adalah kemampuan CMS untuk membuat website induk yang terdiri atas beberapa website anak. Sehingga jika perlu upgrade maka cukup induknya saja yang diupgrade. Ini berguna sekali untuk membangun website komunitas di mana masing-masing anggota mempunyai website-nya sendiri, menarik bukan? Fasilitas Multisite hanya terdapat di Drupal.


7. PERSONALISASI DATA ANGGOTA

Hal ini juga sering ditanyakan, bagaimana caranya menambah field Tanggal Lahir, Alamat, Kota, Nomor KTP dan sejenisnya? Pada Drupal fasilitas ini sudah tersedia, bahkan anda dapat membuat agar isian user berupa text, checkbox, list, multiline, freeform list, URL atau data tanggal. Sedangkan pada Joomla anda memerlukan komponen tambahan lainnya, misalnya CB (Community Builder). Sayangnya komponen CB ini tidak dapat terintegrasi dengan profile Joomla meskipun demikian anda dapat melakukan perubahan pada source code Joomla, tentu saja anda harus memiliki kemampuan PHP dan mengerti bagaimana cara kerja Joomla dan apa akibatnya jika anda merubah source code Joomla.

Drupal secara default dapat menampilkan foto anggota sedangkan Joomla memerlukan komponen tambahan. Foto anggota ini dikenal dengan istilah avatar.


8. FORUM DISKUSI DAN KOMENTAR

Baik Forum maupun Komentar tersedia secara langsung di Drupal sedangkan untuk Joomla tersedia Joomlaboard untuk forum diskusi (atau Simpleboard untuk Mambo). Kedua komponen ini penting disediakan secara default oleh CMS karena keduanya adalah sumber utama dari penyerangan spam maupun pengrusakan website. Umumnya penyerang memasukkan exploit pada kedua bagian ini dengan berpura-pura mengirim ke forum atau membuat komentar yang berisi kode berbahaya.


9. MELIHAT ARSIP BERBENTUK KALENDAR

Melihat arsip berbentuk daftar adalah hal biasa, umumnya peserta menginginkan agar arsip dapat dilihat dalam bentuk kalendar. Drupal menyediakan arsip dalam bentuk kalendar secara default sedangkan Joomla memerlukan komponen tambahan dari pihak ketiga.


10. WYSIWYG EDITOR

Drupal tidak dilengkapi dengan built-in WYSIWYG Editor, anda perlu instal module TinyMCE atau yang lebih canggih, misalnya FCKEditor. Sedangkan Joomla secara default sudah menyediakan TinyMCE.


11. TRACKER

Tracker adalah kemampuan CMS untuk menampilkan apa saja yang pernah ditulis atau dikirim oleh user tertentu. Pada website ini jika anda klik "Tracker" maka akan ditampilkan semua blog, artikel, forum, maupun komentar yang pernah anda tulis.
Drupal memiliki fungsi tracker secara default sedangkan Joomla tidak. Mambo juga tidak memiliki tracker.


12. ONLINE SHOP

Semua CMS ini memiliki komponen atau modul tambahan untuk Online Shop dengan kemampuan yang kurang lebih sama.


13. CACHE MEMORY

Cache memory pada CMS adalah kemampuan CMS untuk menyimpan secara dinamis halaman website yang telah dibuka, dengan demikian tidak perlu melakukan Query ulang pada database tetapi cukup 1 Query saja. Cache pada Drupal mampu meningkatkan kecepatan website menjadi 508% sedangkan pada Joomla hanya sekitar 12%.

Drupal has a caching mechanism which stores dynamically generated web pages in a database. By caching a web page, Drupal does not have to create the page each time someone wants to view it, instead it takes only one SQL query to display it, reducing response time and the server's load. Only pages requested by "anonymous" users are cached. In order to reduce server load and save bandwidth, Drupal stores and sends compressed cached pages


KESIMPULAN

Untuk pengguna awam maka sebaiknya memakai Joomla karena kemudahan instalasi dan fasilitas yang ada mencukupi untuk kebutuhan dasar sebuah Website. Juga baik sekali dipakai untuk training dasar website yang waktunya sangat terbatas dan peserta awam terhadap komputer.

Sedangkan jika kebutuhan anda lebih banyak, seperti yang ditulis di atas, maka pilihlah Drupal. Kemampuan Drupal menangani proyek yang kompleks terbukti dengan digunakannya Drupal pada DebianPlanet (debianplanet.org), MTV Inggris (mtv.co.uk), FedoraNews (fedoranews.org), WPA (wpacouncil.org), Firefox (spreadfirefox.com) dan banyak lagi.

Atau mungkin kebutuhan anda hanya website sederhana tetapi akan berkembang ke arah yang kompleks maka sebaiknya anda biasakan diri dengan Drupal untuk menghindari rumitnya migrasi website anda nantinya.

Demikian beberapa perbedaan inti antara Drupal vs Joomla vs Mambo, sehingga anda dapat menentukan CMS mana yang tepat. Pada dasarnya kedua CMS ini memiliki market-nya masing-masing.

Memilih Hosting Yang Baik

Apa saja kriteria dalam menentukan sebuah hosting itu baik atau tidak?

Kriterianya yang paling penting itu uptime-nya. Banyak yang menjanjikan uptime 99% nyatanya sehari wajib 2 kali down. Uptime itu waktu up dari server dibanding downnya. 99 % berari 99 up 1 down. Biasanya layanan hosting klaim server2nya uptime-nya bisa lebih dari 90%.

Dedicated hosting selalu lebih baik dari shared hosting. Dedicated itu kita sewa sebuah server untuk sendiri. Shared itu satu server dipake sama-sama dengan pelanggan lain, jadi biaya sewanya lebih murah.

Yang penting juga itu cs dan layanan after sale.

Kalau bisa, cari juga orang yang sudah menggunakan layanan hosting yg dituju kemudian ditanya kualitasnya. Layanan hosting saat ini juga banyak yang sudah menyediakan forum untuk diskusi membernya, coba dilihat2 disana juga.


Review dari guruh